Hampir tiga tahun yang lalu, sekitar bulan
April 2014, saya kehilangan ibu mertua. Beberapa waktu sebelumnya, ayah kandung
dan ayah mertua telah mendahului. Meski tetap merasakan kesedihan yang sama
saat ditinggal selamanya oleh orang yang dikasihi, kepergian mertua memberikan
peringatan keras buat saya dan keluarga. Beliau meninggal setelah berjuang keras
melawan diabetes selama lebih dari lima tahun lamanya. Berdasarkan informasi
dokter, penyakit diabetes bisa menyerang seseorang karena faktor genetis,
berarti kami sekeluarga beresiko terkena diabetes. Apalagi melihat fakta bahwa
saudara kami yang lain banyak mengidap diabetes dalam satu keluarga besar,
kebanyakan masih berhubungan darah atau saudara kandung. Kematian memang takdir
Yang Kuasa, tapi setidaknya saya dan keluarga berusaha untuk mencegah agar
tidak terkena diabetes, salah satu penyakit mematikan di Indonesia bahkan di dunia.
Tak ingin salah informasi, saya berusaha
mencari banyak keterangan seputar diabetes. Bahwa diabetes terjadi karena
tingginya kadar gula dalam darah di atas batas normal, saya yakin semua orang
sudah mengetahuinya. Itulah yang dinamakan diabetes biasa. Adalagi yang disebut
dengan diabetes tipe 2 yaitu diabetes yang
disebabkan tubuh tidak efektif menggunakan insulin atau kekurangan insulin yang
relatif dibandingkan kadar gula darah.
Yang perlu diwaspadai adalah data dari Federasi Diabetes
Internasional yang menyebutkan bahwa penderita diabetes di
Indonesia diperkirakan mencapai 10 juta orang dengan rentang usia 20-79 tahun (data tahun 2015). Namun, hanya sekitar
separuh dari mereka yang menyadari kondisinya. Selebihnya, mereka tetap menjalani kehidupan tanpa sadar bahwa bahaya
diabetes sudah di depan mata. Hasil penelitian Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar)
dari Kementrian Kesehatan Indonesia pada tahun 2013, sekitar 12 juta penduduk
Indonesia yang berusia di atas 15 tahun menderita diabetes tipe 2. Ini berarti
6,9 persen dari total penduduk usia di atas 15 tahun. Tapi hanya 26 persen saja
yang sudah terdiagnosis, sedangkan sisanya tidak menyadari dirinya sebagai
penderita diabetes tipe 2. Nah, data – data ini menyebutkan bahwa sebagian besar kita kurang peduli
dengan ancaman diabetes sehingga tidak menyadari keberadaannya. Setidaknya,
saya dan keluarga telah menyadari ancaman tersembunyi diabetes ini dan berusaha
untuk mencegahnya.
Gejala Diabetes
Untuk bisa mencegah, tentu kami harus mengenali
lebih jauh tentang diabetes ini. Sebelum benar – benar divonis mengidap
diabetes, ada beberapa gejala yang selalu ada di dalam diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2. Di
antaranya, sering buang air kecil (terutama di malam hari), sering merasa haus, rasa lapar yang bertambah
sering. Gejala lain yang bisa
juga muncul pada diabetes tipe 2, antara lain: kelelahan, berkurangnya massa otot, turunnya berat badan, luka yang lambat sembuh
atau sering mengalami infeksi, dan pandangan yang kabur. Jika merasakan gejala – gejala tersebut, ada baiknya kita segera berkonsultasi kepada dokter sehingga diagnosis serta pengobatan
dini dapat dilakukan. Karena gejala yang sama kadang disebabkan oleh penyakit yang berbeda.
Sering buang air, kadang karena terkena infeksi saluran kemih. Sering merasa
lapar, karena memang kurang makan, asupan kalori dan gizi masih kurang. Kelelahan,
mungkin karena kita terlalu giat bekerja. Luka yang lambat sembuh bisa jadi
terkena TBC kulit, seperti yang dialami oleh almarhum ayah saya. Jadi,
segeralah ke dokter bila ada gejala – gejala tersebut ya. Biar diagnosanya
tepat dan penanganan juga tepat.
Apa yang Terjadi Jika Gula Darah Terlalu Tinggi?
Kadar gula darah Anda dikatakan
terlalu tinggi jika melebihi angka 200 mg/dL. Dalam ilmu medis, kadar gula
darah terlalu tinggi disebut hiperglikemia. Kondisi ini
terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin, yaitu hormon yang dilepas
oleh pankreas. Insulin berfungsi menyebarkan gula dalam darah ke seluruh
sel-sel tubuh agar bisa diproses menjadi energi. Kebanyakan
kondisi ini dialami oleh penderita diabetes yang tidak bisa menjalani gaya
hidup sehat, misalnya terlalu banyak makan, kurang berolahraga, atau lupa
mengonsumsi obat diabetes atau insulin.
Orang normal yang tidak menderita diabetes juga bisa terkena
hiperglikemia, terutama jika dia sedang menderita sakit berat. Tanda-tanda
kadar gula darah terlalu tinggi adalah badan terasa lelah, nafsu makan
menggila, bobot tubuh berkurang, sering merasa haus, dan sering buang air kecil.
Jika
kadar gula darah kita
melebihi 350 mg/dL, gejala yang akan dirasakan
seperti perasaan mudah gelisah, tingkat kesadaran menurun, sangat kehausan,
penglihatan tidak jelas, dan pusing. Perubahan pada kondisi kulit juga dapat
terlihat, seperti memerah, kering, dan terasa panas. Selain menderita hal-hal tersebut, kadar gula
darah terlalu tinggi, terutama yang tidak pernah mendapat pengobatan, juga bisa
menyebabkan bahaya serius seperti ketoasidosis diabetik atau sindrom diabetes
hiperosmolar. Selain
itu, juga bisa mengalami infeksi pada gigi dan gusi, masalah kulit, osteoporosis,
gagal ginjal, kerusakan saraf, kebutaan, dan penyakit kardiovaskular. Apa yang Terjadi Jika Gula Darah Terlalu Rendah?
Gula darah terlalu rendah atau
hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah Anda berada di bawah 70 mg/dL.
Kondisi ini juga umum terjadi pada penderita diabetes. Efek samping dari
obat-obatan yang digunakan untuk mengobati diabetes bisa menurunkan kadar gula
darah secara berlebihan. Insulin pada penderita diabetes umumnya tidak berfungsi dengan
baik. Oleh karena itu, penderita diabetes diharuskan mengonsumsi insulin atau
obat-obatan yang bisa menurunkan kadar gula darah. Sayangnya, karena dikonsumsi
terlalu banyak, insulin atau obat anti-diabetes bisa membuat gula darah turun
drastis. Hipoglikemia
akan cepat terjadi jika insulin atau obat anti-diabetes tidak diiringi oleh
asupan makanan yang cukup atau justru tidak makan sama sekali. Olahraga yang
berlebihan juga bisa memicu kondisi ini.
Kondisi
ini juga bisa dialami oleh kalangan yang bukan penderita diabetes. Beberapa
penyebab yang mungkin memicu hipoglikemia, antara lain: - Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol.
- Mengidap penyakit kritis tertentu, seperti hepatitis, anoreksia nervosa, atau tumor langka pada pankreas.
- Kekurangan hormon tertentu.
- Mengonsumsi obat anti-diabetes milik orang lain atau obat seperti quinine.
Jika kadar gula darah kita rendah, tubuh
akan lemas dan tidak bertenaga. Tanda-tanda yang bisa dirasakan
adalah kulit berubah pucat, berkeringat, kelaparan, kelelahan, jantung
berdebar, kesemutan di area mulut, gelisah, dan mudah marah . Dampak yang akan
Anda alami ketika kadar gula darah terlalu rendah (di bawah 40 mg/dL), antara
lain: Bicara yang melantur, Sulit untuk berkonsentrasi, Tidak mampu berdiri
atau berjalan, Otot berkedut, Kejang, Stroke, Koma, bahkan Meninggal.
Faktor Pemicu Diabetes
Akibat pola hidup yang
tidak sehat, penyakit diabetes kini bisa menjangkiti semua kalangan tanpa
memandang batas usia, dari anak – anak hingga yang
sudah lanjut usia. Penyakit diabetes sendiri merupakan penyebab kematian nomor 6 di dunia.
Bahkan diperkirakan sebanyak 1,3 juta orang meninggal akibat penyakit ini. 4%
di antaranya meninggal sebelum usia 70 tahun. Karenanya, dengan memahami faktor
pemicunya, kita akan lebih mudah menghindari terkena diabetes.
Ada beberapa hal yang konon akan meningkatkan resiko kita terkena diabetes. Pertama, pengaruh
faktor keturunan, hal yang tidak bisa kami tolak karena ini sudah takdir Ilahi.
Memiliki anggota keluarga (terutama keluarga inti seperti ayah, ibu, dan
saudara kandung) yang menderita diabetes akan meningkatkan risiko kita. Risiko bagi anak-anak
dengan ayah atau ibu penderita diabetes tipe 2 juga sepertiga lebih tinggi
untuk terkena diabetes.
Kedua, pola makan yang tidak sehat. Misalnya,
terlalu banyak makan dan minum yang manis. Saya sendiri jarang minum teh manis,
mungkin seminggu hanya 2 – 3 gelas. Anak – anak minum susu formula 2 kali
sehari, kadang ya tidak sama sekali. Mereka kurang suka minum susu. Suami minum
kopi dua kali sehari, kadang ya cuma sekali. Air putih lebih cepat habis di
rumah kami. Dan saya jarang menyediakan minuman manis seperti sirup. Roti dan
kue manis lebih banyak dinikmati anak – anak dalam porsi yang tidak banyak.
Semua suka makan buah. Selain itu, kami sekeluarga juga tidak minum minuman
bersoda. Kandungan gula dalam minuman soda relatif tinggi sehingga akan meningkatkan kadar gula dalam darah. Selain
itu, minuman bersoda juga mengandung jenis kalori cair yang tidak akan
menghilangkan rasa haus. Asupan kalori cair tersebut justru akan merangsang
kita untuk mengkonsumsi lebih banyak minuman bersoda.
Konsumsi makan gorengan juga kami kurangi. Hanya masih sulit meninggalkan
lauk yang digoreng, seperti telur, tahu, tempe, dan krupuk. Padahal, selain memicu obesitas
dan diabetes, mengkonsumsi banyak gorengan juga bisa memicu naiknya kadar
kolesterol dalam darah serta memicu gangguan jantung. Itu menjadi tantangan tersendiri bagi saya, agar bisa menyediakan makanan
sehat untuk keluarga tanpa harus menggunakan minyak goreng
Selanjutnya, pola hidup yang tidak sehat. Saya
bersyukur, suami bukan perokok, kami tinggal di lingkungan desa yang antar
rumah masih berjarak. Jadi asap rokok lumayan bisa dihindari. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan di Amerika, kebiasaan merokok dapat meningkatkan resiko untuk
terkena diabetes sebesar 22%. Mengurangi rokok tidak
akan memberikan hasil yang signifikan. Untuk mencegah diabetes, langkah paling
efektif adalah dengan benar-benar berhenti merokok. Bagi yang masih merokok, jika anda tidak peduli kesehatan diri sendiri,
ingatlah anak dan pasangan hidup di rumah butuh udara bersih untuk hidup. Demikian
pula tetangga dan orang – orang lain. Jadi, berhentilah merokok! Nggak ngeri
lihat gambar – gambar menyeramkan akibat merokok di bungkus rokok! Terlebih,
merokok itu merugikan dirimu dan orang di sekitarmu. Camkan itu…
Kebiasaan sarapan di pagi hari ternyata bisa
mempengaruhi kesehatan kita. Sebuah penelitian menunjukkan
bahwa seseorang yang jarang sarapan akan lebih rentan untuk terkena penyakit
diabetes dibandingkan orang-orang yang sering sarapan. Alasannya, seseorang
yang tidak pernah sarapan cenderung akan mengkonsumsi lebih banyak makanan pada
siang hari. Hal tersebut akan semakin beresiko ketika makanan yang dikonsumsi
pada siang hari mengandung banyak karbohidrat sederhana. Makanya, anak – anak sebelum berangkat sekolah
dan suami yang akan pergi ke tempat kerja, saya usahakan untuk sarapan di
rumah. Meskipun waktu mepet dan dikejar jam, tetap sarapan meskipun sedikit.
Jadi, sarapan pagi itu menyehatkan ya. Kecuali yang sedang berpuasa, sarapannya
diajukan lebih cepat pas waktu sahur.
Berat badan juga perlu diperhatikan. Risiko diabetes tipe 2
lebih tinggi pada orang yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.
Mengukur pinggang untuk mengecek tumpukan lemak di bagian ini adalah cara
tercepat untuk mengukur risiko diabetes Anda. Yang berisiko lebih tinggi adalah
wanita dengan ukuran pinggang 80 cm atau lebih serta pria Asia dengan ukuran pinggang
90 cm atau lebih. Lagi – lagi saya bersyukur,
kami sekeluarga memiliki potongan tubuh, meski tidak proporsional macam model
terkenal, tapi cukup sehat alias tidak gendut.
Untuk menghindari obesitas, kita memang perlu
beraktifitas fisik. Ibu rumah tangga tanpa asisten seperti saya, sudah pasti
fisik sangat aktif. Anak – anak juga lebih suka main di luar, berlarian dan
bersepeda bersama teman, daripada main gadget atau nonton televisi di rumah. Pegang
hape atau laptop, mungkin hanya sebentar saja, nggak lebih dari satu jam. Badan Kesehatan Dunia
(WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90
persen dalam 20 tahun ke depan. “Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita
diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini,
masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda,” kata Dr Gauden
Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat. Suatu penelitian menunjukkan
bahwa seseorang yang berjalan kaki setiap hari akan menurunkan resiko untuk
terkena diabetes hingga 30%. Yang harus kita perhatikan, aktif bergerak akan
menurunkan kadar gula dalam darah sekaligus meningkatkan sensitivitas insulin. Jadi, jangan malas bergerak ya.
Tahukah anda? Ternyata jumlah jam tidur bisa
mempengaruhi kesehatan lho. Pakar kesehatan sepakat bahwa kebutuhan istirahat kita tidur setidaknya 6
sampai 8 jam per hari. Kurang tidur akan menyebabkan proses metabolisme tubuh
terganggu. Selain itu, kurang tidur juga akan merangsang rasa lapar sehingga
menyebabkan kita ingin mengkonsumsi
lebih banyak makanan. Akibatnya, kadar gula darah akan mengalami peningkatan.
Untuk itu, penuhilah kebutuhan istirahat kita agar tidak terkena diabetes. Ingat pesan Bang Rhoma, Jangan Begadang, Begadang Boleh Saja Asal Ada
Perlunya.
Diabetes
juga bisa dialami oleh ibu hamil dan biasanya dikenal dengan istilah diabetes
gestasional. Ini terjadi karena wanita yang hamil terkadang memiliki kadar gula
darah yang melebihi normal tapi masih belum termasuk kadar gula pada diabetes,
namun insulin juga tidak bisa mengendalikannya. Diabetes gestasional dapat
meningkatkan risiko komplikasi kesehatan pada ibu serta janin. Karena itu,
sangat penting bagi penderita diabetes yang sedang hamil untuk menjaga
keseimbangan kadar gula darahnya. Tolong ya, bagi ibu – ibu
hamil, atau yang istrinya / saudaranya sedang hamil, catatan itu perlu
diperhatikan.
Setiap orang punya beban hidup yang berbeda.
Cobalah untuk berdamai dengan semua kerumitan hidup. Jangan sampai stress,
kalau nggak ingin diabetes menyapa kita. Perlu anda tahu, stres
ternyata dapat meningkatkan resiko untuk terkena diabetes. Ketika stres, tubuh
akan meningkatkan produksi hormon epineprhine dan kortisol. Kedua hormon
tersebut berguna untuk meningkatkan kadar gula darah dan juga untuk menyediakan
cadangan energi bagi tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas. Sebenarnya,
kondisi tersebut dirancang sedemikian rupa untuk menjaga kondisi tubuh. Namun,
kadar gula yang terus dipacu secara langsung akan meningkatkan resiko untuk
terkena diabetes. Karena itu, hindarilah
stres dalam bentuk apapun. Jika stres tidak dapat Anda hindari, Anda harus bisa
mengelola stres itu dengan baik, seperti dengan relaksasi, refreshing, atau
sekedar mendengarkan musik kesukaan di sela-sela aktivitas. Nah, buatlah kebahagiaan sendiri, apapun persoalan hidup
yang tengah kita hadapi. Dan, tidak ada yang lebih menenangkan hati selain
mendekat kepada Sang Pemilik Hati.
Pengobatan Diabetes
Meski
diabetes tidak bisa disembuhkan, diagnosis dini sangat penting agar diabetes dapat
segera ditangani. Pendeteksian dini memungkinkan kadar gula darah penderita
diabetes untuk dikendalikan.
Tujuan pengobatan
diabetes adalah untuk mempertahankan keseimbangan kadar gula darah dan
mengendalikan gejala untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Mengubah
gaya hidup juga bisa mengendalikan gejala-gejala diabetes tipe 2, misalnya
dengan menerapkan pola makan sehat, teratur berolahraga, membatasi konsumsi
minuman beralkohol, serta berhenti merokok.
Jenis
diabetes ini merupakan penyakit yang progresif. Karena itu, penderita diabetes
tipe 2 umumnya akan membutuhkan obat-obatan untuk menjaga keseimbangan kadar
gula darahnya. Diabetes
dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi jika diabaikan. Kadar gula
darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, saraf, dan
organ tubuh.
Saran saya, meskipun ada yang memilih untuk menggunakan obat – obat herbal,
dengan berbagai alasan, sebaiknya masih tetap dalam pengawasan dokter. Meskipun
obat herbal nampak aman karena tidak mengandung senyawa kimia, pemakaian yang
tidak terkontrol bisa saja memberi dampak yang kurang bagus untuk kesehatan
penderita diabetes. Nggak usah langsung percaya dengan testimoni pemakai obat
herbal karena kondisi badan setiap penderita tidak sama, jadi bisa saja efek
obat juga berbeda. Jadi, tetap bijak menggunakan obat herbal ya! Akan lebih
baik jika dikonsultasikan ke dokter.
Pengobatan diabetes biasanya berlangsung lama, bahkan seumur hidup, terutama penderita diabetes yang sudah parah. Setiap ada komplikasi akibat diabetes, pasti akan memerlukan pengobatan tersendiri. Tentu saja, pengobatan diabetes memerlukan biaya besar. Jadi, pilihan bijak bila kita menggunakan asuransi kesehatan yang terpercaya sebagai alternatif solusi dana pengobatan.
Pengobatan diabetes biasanya berlangsung lama, bahkan seumur hidup, terutama penderita diabetes yang sudah parah. Setiap ada komplikasi akibat diabetes, pasti akan memerlukan pengobatan tersendiri. Tentu saja, pengobatan diabetes memerlukan biaya besar. Jadi, pilihan bijak bila kita menggunakan asuransi kesehatan yang terpercaya sebagai alternatif solusi dana pengobatan.
Komplikasi Diabetes
Berawal dari tingginya kadar gula dalam darah, bisa memicu timbulnya penyakit lainnya. Seperti yang
pernah dialami oleh almarhumah ibu mertua saya, harus berhadapan dengan
sejumlah gangguan kesehatan yang lain. Dari kaki bengkak sehingga kadang sulit
berjalan, penglihatan yang mulai buram hingga pencernaan yang tidak normal. Diabetes bisa
menyebabkan kerusakan tubuh secara permanen dan menyebabkan berbagai penyakit
kronis lainnya. Berikut ini beberapa akibat dari penyakit diabetes :
1. Amputasi. Diabetes bisa menyebabkan luka tidak mudah mengering. Oleh sebab itu
penderita diabetes tidak boleh luka sedikitpun ketika penyakitnya kambuh. Sebab
lukanya tidak akan mudah mengering malah akan terus membusuk dan menyebar. Agar
luka tidak menyebar lebih luas, amputasi adalah salah satunya jalan terbaik.
2. Gangguan Ereksi. Pria dengan penyakit ini akan terkena gangguan ereksi,
karena insulin yang tidak bekerja dengan baik mempengaruhi sistem syaraf pada
vitalitas pria.
3. Stroke Dan Kerusakan Syaraf. Pankreas yang
memproduksi insulin lebih banyak namun dalam kualitas rendah menyebabkan
sel-sel endotel dalam pembuluh darah mengalami kerusakan. Penyebabnya adalah :
o
Kerusakan endotel bisa
memicu gumpalan-gumpalan darah bisa menempel pada dinding pembuluh darah.
o
Dari waktu ke waktu
gumpalan darah akan menebal sehingga menyebabkan pembuluh darah akan semakin
kaku dan juga menyempit.
o
Pembuluh darah yang
menyempit dan kaku bisa menyebabkan penyakit stroke dan syaraf menjadi rusak.
o
Penderita diabetes sering mengalami kesemutan atau bahkan mati rasa pada
kaki atau tangannya.
o
Kadar gula yang terlalu
tinggi akan menyebabkan aliran darah ke otak terganggu. Akibatnya, penderita
diabetes akan lebih mudah pikun.
4. Sakit Jantung. Sama halnya dengan penyebab stroke, diabetes
menyebabkan kerusakan endotel yang bisa menyebabkan darah menggumpal dan
menempel pada dinding pembuluh darah. Akibatnya pembuluh darah akan kaku dan
menyempit. Jika gumpalan darah itu menempel pada pembuluh darah di jantung,
akibatnya aliran darah ke jantung akan tersumbat dan menyebabkan penyakit
jantung.
5. Gagal Ginjal. Orang yang sering buang urin setiap malam menandakan
bahwa kerja ginjal terganggu. Jika hal tersebut terjadi terus menerus,
akibatnya adalah gagal ginjal.
6. Diabetes akan memicu kerusakan pembuluh darah mikro pada mata sehingga
resiko gangguan penglihatan akan meningkat, dari penglihatan buram bahkan kebutaan.
Mengerikan ya! Tetapi, diabetes bukan monster
yang sangat menakutkan. Jika kita tahu, waspada dan lebih menjaga kesehatan
diri, ancaman diabetes masih bisa diatasi.
Pilah Pilih Makanan Penderita Diabetes
Ingat ya, bagi
penderita diabetes, maupun yang beresiko tinggi terkena diabetes, mesti mulai
menjaga asupan makanan. Ini sangat penting diperhatikan karena sistem
metabolisme tubuhnya sudah sedikit berbeda dengan yang masih sehat. Jangan
meniru tetangga saya, penderita diabetes akut, dengan kadar gula darah pernah
mencapai lebih dari 500, tapi tetap saja bebas makan apapun yang disukai, pahit
manis asem, semuanya. Katanya, hidup kok nggak boleh makan enak. Kalau saatnya
mati, ya nanti bakal mati, nggak usah dipikir. Waduh, geleng – geleng saya.
Bagi yang mengidap diabetes biasanya akan
diberi terapi melalui pola makan teratur atau disebut terapi nutrisi medis.
Terapi ini dimaksudkan untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi, rendah lemak
dan kalori sehingga bisa mengontrol kadar gula darah. Coba simak beberapa peringatan dan
anjuran pakar kesehatan berikut agar kita tetap bisa sehat meski ada ancaman
diabetes.
Satu, menentukan makanan yang tepat contoh pilihan
makanan untuk penderita diabetes. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kadar gula darah agar tidak jauh
dari batas normal. Berikut beberapa jenis makanan yang diperbolehkan untuk
dinikmati oleh para penderita diabetes.
a) Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh atau karbohidrat
kompleks seperti nasi merah, kentang panggang, oatmeal,
roti dan sereal dari biji-bijian utuh.
b) Daging tanpa lemak yang dikukus, direbus, dipanggang, dan dibakar.
c) Sayur-sayuran yang diproses dengan cara direbus, dikukus,
dipanggang atau dikonsumsi mentah. Sayuran yang baik dikonsumsi untuk penderita diabetes di antaranya
brokoli dan bayam.
d) Buah-buahan segar.Jika Anda ingin menjadikannya jus, sebaiknya
jangan ditambah gula.
e) Kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai dalam bentuk tahu yang
dikukus, dimasak untuk sup dan ditumis.
f) Popcorn tawar.
g) Produk olahan susu rendah lemak dan telur.
h)
Ikan seperti
tuna, salmon, sarden dan makarel. Namun, hindari ikan dengan kadar merkuri
tinggi seperti ikan tongkol.
Dua, menghindari makanan yang
beresiko meningkatkan kadar gula darah. Bagi
sebagian besar masyarakat Indonesia, belum puas rasanya jika menu hidangan
tidak dilengkapi nasi putih. Tahukah Anda apa alasannya nasi putih tidak boleh
dikonsumsi bagi penderita diabetes? Coba rasakanlah nasi putih, pasti Anda akan
merasakan ada rasa manis di dalamnya. Rasa manis tersbut dihasilkan dari zat
glukosa yang ada di dalamnya. Jika ingin mengkonsumsi nasi putih sebaiknya
harus ditanak sampai berkali-kali agar rasa manis dan kandungan glukosanya
hilang. Bagi yang ingin tetap makan nasi, nasi merah jauh lebih baik daripada
nasi putih.
Selain nasi putih,ada beberapa jenis makanan lain yang harus
dihindari jika ingin kadar gula darah tetap terjaga yakni:
a.
Makanan yang
terbuat dari tepung terigu, seperti Roti tawar putih, pancake, mie instan, kue,
b.
Sayuran yang
dimasak dengan tambahan garam, keju, mentega, dan saus dalam jumlah banyak.
c.
Buah segar tertentu, seperti Sirsak, Pisang raja dan emas, Duku, Rambutan dan
Anggur, kurma, durian, semangka, kismis. Termasuk manisan buah baik basah
maupun kering memiliki kandungan gula yang tinggi
d.
Sayuran kaleng
yang mengandung garam tinggi.
e.
Daging
berlemak.
f.
Produk susu
tinggi lemak.
g.
Hati, ampela,
dan organ dalam hewan lainnya.
h.
Makanan yang
digoreng seperti ayam goreng, ikan goreng, pisang goreng, dan kentang goreng.
i.
Aneka snack dari olahan kentang, Popcorn kaya rasa.
j.
Kulit ayam.
Catatan penting, akan lebih baik jika kita mengonsumsi makanan
buatan sendiri sehingga bisa memantau bahan baku dan tambahan apa saja yang
dipakai. Zaman sekarang, banyak pedagang yang nekad menambahkan bahan – bahan
berbahaya pada masakannya untuk mengejar keuntungan semata tanpa memperhatikan efek samping bagi
kesehatan konsumen.
Tiga, mengurangi dan menghindari minuman manis (seperti
teh, kopi susu yang ditambah gula), minuman soda, minuman energi, sirup,
pemanis buatan.
Empat, menghindari olahraga berat, seperti Bersepeda (track jauh dan sulit), angkat besi dan berlari akan menguras
banyak tenaga. Penderita diabetes
memerlukan waktu yang lama untuk bisa memulihkan energinya, sehingga setelah
berolahraga penderita diabet malah akan merasakan lemas dan lesu.
Jangan pernah menyepelekan aktivitas kecil seperti berjalan kaki.
Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang berjalan kaki setiap hari akan
menurunkan resiko untuk terkena diabetes hingga 30%. sesibuk apapun aktivitas kita
di kantor jangan lupa untuk selalu berolah raga. Jika kesibukan tidak
memungkinkan kita untuk berolah raga, maka kita bisa melakukan gerakan-gerakan
sederhana ketika berada di kantor, seperti naik turun tangga, atau hanya
sekedar berjalan ke toilet. Ibu rumah tangga juga bisa olahraga jalan kaki saat
beli sayur di warung dekat rumah, antar dan jemput anak sekolah, pergi ke
musholla / masjid, atau sekedar silaturahim ke tetangga. Jalan kaki, olahraga paling aman untuk penderita
dan yang beresiko diabetes.
Lima, rutin melakukan pengecekan kadar gula darah. Hal ini penting agar kita
bisa memantau kondisi kadar gula darah, jika naik langsung bisa segera diatasi
agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan yang lebih parah.
Apa saja jenis pengecekan kadar gula darah? Untuk
melakukan deteksi dini diabetes, terdapat pemeriksaan laboratorium yang pada
umumnya dilakukan yaitu sebagai berikut:
·
Tes gula darah
yang mengharuskan kita
puasa delapan jam
sebelum pengambilan sampel darah. Tes ini sering dipakai untuk mendiagnosis
pradiabetes dan diabetes.
·
Tes toleransi
glukosa oral (TTGO). Dalam tes ini kita akan diberikan glukosa dalam jumlah tertentu dan dua jam kemudian,
kadar gula dalam darah akan diperiksa.
·
Tes hemoglobin
A1c atau glikohemoglobin. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah
yang berada pada sel darah merah. Hasil tes ini dapat memberi informasi
mengenai kadar gula Anda selama 2-3 bulan terakhir. Tes ini memudahkan dokter
untuk mengubah obat-obatan diabetes seseorang jika diperlukan. Tidak seperti
sebelumnya, kita tidak perlu
menjalani persiapan khusus untuk melakukan tes ini.
·
Tes gula darah
acak. Tes ini bisa dilakukan kapan saja. Oleh karena itu, kita tidak perlu
melakukan persiapan khusus sebelum tes dilakukan. Karena sifatnya yang tidak
mengenal waktu, pengujian ini dianggap sangat berguna karena umumnya kadar gula
darah pada orang sehat tidak berbeda jauh sepanjang hari. Jika kadar gula darah
kita berbeda secara
signifikan, maka mungkin ada masalah kesehatan. Selain di rumah sakit, tes ini
juga bisa dilakukan di rumah memakai alat tes gula darah.
Lantas, bagaimana hasil tes darah kita?
1. Kadar glukosa darah
atau plasma (puasa atau setelah makan)
Bila normal (euglikemia), bila tinggi (hiperglikemia) dan rendah
(hipoglikemia). Pemeriksaan terhadap kadar gula dalam darah vena pada saat
pasien puasa 12 jam sebelum pemeriksaan ( GDP/ gula darah puasa/nuchter) dan 2
jam setelah makan ( post prandial).
Hasil pemeriksaan berulang di atas nilai normal kemungkinan menderita Diabetes Melitus . Pemeriksaan glukosa darah toleransi adalah pemeriksaan kadar gula dalam darah puasa ( sebelum diberi glukosa 75 gram oral) , 1 jam setelah diberi glukosa dan 2 jam setelah diberi glukosa . Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat toleransi tubuh terutama insulin terhadap pemberian glukosa dari waktu ke waktu.
2. Hemoglobin
Glikosilat ( HbA1C)
Bisa normal atau tinggi.
Pemeriksaan dengan menggunakan bahan darah , untuk memperoleh informasi
kadar gula darah yang sesungguhnya, karena pasien tidak dapat mengontrol hasil
tes, dalam kurun waktu 2-3 bulan. Tes ini berguna untuk mengukur tingkat ikatan
gula pada hemoglobin A(A1C) sepanjang umur sel darah merah (120 hari).
Semakin tinggi nilai A1C pada penderita DM semakin potensial beresiko
terkena komplikasi. Pada penderita DM tipe II akan menunjukkan resiko
komplikasi apabila A1C dapat dipertahankan di bawah 8% (hasil studi United
Kingdom prospektif diabetes ). Setiap penurunan 1% saja akan menurunkan
resiko gangguan pembuluh darah (mikrovaskuler) sebanyak 35%, kompikasi DM lain
21% dan menurunnya resiko kematian 21%. Kenormalan A1C dapat diupayakan dengan
mempertahankan kadar gula darah tetap normal sepanjang waktu, tidak hanya pada
saat diperiksa kadar gulanya saja yang sudah dipersiapkan sebelumnya ( kadar
gula rekayasa penderita ). Olahraga teratur ,diet, dan taat obat adalah
kuncinya.
3. Lipid serum
Bisa normal atau abnormal
4. Keton urine
Bisa negatif atau positif.
5. Glukosa sewaktu
Pemeriksaan glukosa darah tanpa persiapan persetujuan untuk melihat kadar
gula darah sesaat tanpa puasa dan tanpa pertimbangan waktu setelah makan .
Dilakukan untuk penjajagan awal pada penderita yang diduga DM sebelum dilakukan
pemeriksaan yang sungguh-sungguh dipersiapkan misalnya nucther, setelah makan
dan toleransi.
6. Fruktosamin
Merupakan gula jenis lain yaitu fruktosa selain galaktosa , sakarosa, dan
lain-lain.Fruktosa ( peningkatan kadar fruktosa dalam darah ) menggambarkan
adanya defisiensi enzim yang juga berpengaruh pada berkurangnya kemampuan tubuh
mensintesis glukosa dari gula jenis lain sehingga terjadi hipoglikemia .Pemeriksaan
fruktosamin menggunakan metode enzymatic seperti pada pemeriksaan
Glukosa.
Biaya Cek Diabetes Mellitus :
Untuk melakukan deteksi dini diabetes, terdapat pemeriksaan laboratorium
yang pada umumnya dilakukan yaitu sebagai berikut:
- Glukosa Puasa
- Glukosa 2 Jam PP
- HbA1c (A1c)
- Urine Lengkap / Rutin
Biaya Pemeriksaan Skrining Diabetes Mellitus dapat bervariasi tergantung
dari di laboratorium mana anda melakukan pemeriksaan. Range biaya pemeriksaan
skrining diabetes dengan paket diatas berkisar dari 255.000 rupiah
hingga 360.000 rupiah.
Pastikan Anda mencatat tanggal tes dan hasilnya. Perhatikan pula
apa saja yang Anda konsumsi atau aktivitas yang dilakukan sebelum menjalani tes
itu. Konsultasikan kepada dokter tes apa yang cocok untuk Anda jalani. Tanyakan
pula kepada dokter mengenai risiko atau hal-hal lainnya yang berkaitan dengan
tes tersebut. Dengan rutin mengecek tes gula darah dan menjalani hidup sehat,
Anda bisa terhindar dari efek negatif dari tinggi atau rendahnya kadar gula
darah.
Lawan Diabetes
Memang, semakin banyak membaca berbagai tulisan
tentang diabetes, membuat nyali jadi ciut. Diabetes bukan sembarang penyakit
yang bisa diremehkan begitu saja. Nah, bagi penderita maupun siapa saja yang
beresiko tinggi terkena diabetes, teruslah berjuang melawan diabetes. Caranya?
Dengan terus menggali terus informasi terkini seputar diabetes. Dari tahu
menjadi paham, akhirnya tergerak untuk melawan diabetes. Sangat penting jika
kita bergabung bersama komunitas orang – orang yang sama – sama melawan diabetes.
Selain bisa saling menguatkan semangat menjalani hidup sehat, semangat
menjalani pengobatan bagi para penderita diabetes, juga sarana mudah untuk
berbagi ilmu agar semakin mengerti dan memahami diabetes. Ada beberapa lembaga
/ perkumpulan orang – orang yang peduli diabetes di Indonesia, atau aktif bertanya di pusat kesehatan
masyarakat terdekat, seperti Puskesmas, pasti ada kegiatan edukasi masyarakat
tentang diabetes.
Apa yang bisa disimpulkan dari catatan panjang di
atas? Kenali gejala dan faktor resiko penyakit diabetes. Jika ternyata kita
memang sedang dan telah terkena diabetes, jangan panik. Meski tidak langsung
menyembuhkan, kita bisa berusaha untuk mengobati diabetes. Dan, teruslah
bersemangat untuk melawan ancaman diabetes. Jangan menyerah dengan keadaan dan
takdir. Diabetes? Kita lawan sampai darah penghabisan.
Artikel ini diikutsertakan pada :
Lomba Penulisan Blogger Hari
Kesehatan Sedunia 2016 : Cegah, Obati dan Lawan Diabetes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Yang Sopan Ya!