Berinfak online membuatmu ragu?
Siapa yang tahu, yayasan itu benar ada atau nggak. Apakah
benar akan disalurkan ke mereka yang berhak menerima? Bagaimana kalau itu
program kemanusiaan yang disebar hanya untuk mengumpulkan dana sekelompok orang
saja? Kalau mau aman, infak saja di masjid, pondok pesantren atau panti asuhan
terdekat, bisa langsung nyata di berikan. Demikian ungkapan beberapa kawan yang
pernah saya dengar
Eitss... Tunggu dulu.
Tahan dulu semua asumsi itu. Sempatkan waktumu untuk membaca
catatan sederhana ini, kawan!
Dulu, saya pernah bekerja di sebuah lembaga zakat.
Alhamdulillah, dipertemukan dengan banyak orang yang peduli dengan usaha
perbaikan umat. Tugas utama lembaga sosial seperti ini memang membuat program
yang menyentuh langsung kebutuhan umat yang mendesak maupun yang bersifat jangka
panjang. Dan itu tidak mudah, diperlukan koordinasi dan kerjasama dengan
berbagai pihak. Saat program bisa terlaksana dengan sukses, masih harus
dipikirkan kegiatan follow upnya, agar program kebaikan tersebut dapat
berlangsung simultan dan berkesinambungan. Ribet kan? Pasti. Maka, jangan
pernah meremehkan kerja-kerja kebaikan para relawan di lembaga filantropi.
Pekerjaan mereka tidak sekedar mengumpulkan uang terus membagikan ke yang
berhak. Tapi lebih dari itu, mereka akan terus bergerak memberikan andil pada
penyelesaian permasalahan umat, sekecil apapun kontribusinya tapi sangat
bermanfaat bagi masyarakat.
Setelah mengundurkan diri dari pekerjaan karena fokus
mengurusi rumah tangga, saya masih memperhatikan perkembangan filantropi di
Indonesia yang luar biasa. Subhanallah, di tengah himpitan ekonomi nasional
yang menyesakkan, masih banyak warga negeri ini yang tergerak untuk mendukung
program-program kebaikan.
Suatu ketika, saya mendapatkan amanah untuk menyalurkan
sejumlah uang untuk diinfakkan. Tak lama, saya langsung menyerahkan uang tersebut
ke beberapa lembaga sosial di kota saya dan lembaga yang menangani bantuan umat
Islam internasional di beberapa wilayah konflik. Lantas saya berpikir,
bagaimana jika infak tersebut juga bisa
menyentuh ke saudara sesama muslim yang jauh berada di pedalaman Indonesia,
yang akses untuk mendapatkan bantuan nyaris sedikit sekali. Alhamdulillah,
dipertemukan dengan Lembaga Insan Bumi Mandiri di laman sosial media. Saya pun
beberapa kali menyalurkan amanah infak ke lembaga filantropi yang bergerak
untuk membangun pedalaman Indonesia timur ini.
Berkantor pusat di kota Bandung, tapi fokus
kegiatan di pedalaman Indonesia timur. Aneh kan? Saya juga awalnya seperti itu.
Tapi, sepemahaman saya, mungkin lembaga ini memang fokus di pedalaman karena
masih sedikitnya lembaga filantropi yang bergerak disana. Jadi, program
kebaikan bisa menyebar hingga pelosok, tak hanya di pulau Jawa atau wilayah
lain yang mudah dijangkau. Meski tak sekalipun berjumpa ataupun mengenal para
pengurus dan relawan, saya percaya dengan Insan Bumi Mandiri. Infak yang tak
seberapa tersebut telah sampai ke yang berhak dan dipergunakan secara amanah
dan bertanggung jawab menyelesaikan program kebaikan yang sedang berlangsung.
Setiap transfer infak, saya juga langsung mendapatkan notifikasi dan sambutan
yang hangat. Secara berkala, ada pemberitahuan resmi tentang beberapa program
yang menjadi target untuk segera diselesaikan. Sebagai donatur, saya merasa
senang bisa memantau perkembangan berbagai program kebaikan Insan Bumi Mandiri.
Kebaikan yang terus menerus, menyentuh berbagi lokasi pedalaman yang saya
sendiri tidak mengetahui lokasinya. Saya
hanya bisa membayangkan, wajah-wajah yang tersenyum hangat kaum muslim setelah
apa yang mereka butuhkan dapat terwujud atas ridha Allah lewat program yang
dilaksanakan Insan Bumi Mandiri. Ya Allah, bahagianya membayangkan mereka
bersujud syukur.
Berikut beberapa dokumentasi program kebaikan yang tengah diperjuangkan oleh Insan Bumi Mandiri.
Belum pernah mendengar lembaga Insan Bumi Mandiri? Mudah
saja. Cukup mampir ke halaman mereka di https://insanbumimandiri.org.
Ada banyak program kebaikan yang diemban, seperti pembangunan berbagai sarana
ibadah masjid/musholla, bantuan biaya pendidikan, kesehatan, maupun
program pemberdayaan masyarakat. Kita bisa menentukan sendiri, infak akan
diberikan untuk membiayai program apa. Percayalah, berapapun infak yang
diberikan, sekecil apapun itu sangat berarti untuk saudara-saudara kita di
pedalaman. Berinfak dengan nominal harga semangkuk bakso atau makanan favorit
kamu lainnya? Bisa. Bagaimana penyerahan infaknya? Mudah saja. Tinggal transfer
ke rekening resmi Insan Bumi Mandiri di BCA, BSM, Bank Mandiri, BRI atau BNI.
Kita juga bisa lho berinfak melalui GoPay atau OVO. Berinfak semudah kita
belanja online. Bedanya, bukan barang yang akan kita peroleh, tapi pahala amal
jariyah yang akan terus mengalir hingga hari pembalasan kelak.
Nah, semoga info ini bermanfaat ya kawan. Yuk, wujudkan
perubahan itu sekarang. Bergabunglah dalam barisan para pejuang kebaikan,
menjadi Sahabat Pedalaman yang akan mencetak Jejak Kebaikan di pelosok
Indonesia.
Sebagai bentuk penghargaan atas kerja kebaikan para relawan
Insan Bumi Mandiri, saya persembahkan video sederhana ini. 4 tahun bukan waktu
sebentar untuk istiqomah membantu umat yang sedang dirundung berbagai permasalahan.
Semoga tetap semangat dan terus menebar kebaikan di negeri ini.
Barakallahulakum...
Tulisan ini didekasikan untuk menyemarakkan lomba blog
bertema ‘Refleksi 4
Tahun Insan Bumi Mandiri : Jejak Kebaikan di Pedalaman Indonesia’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Yang Sopan Ya!